Senin, 08 Februari 2016

ILMU GRAFIKA

Selamat Datang Di Grafika Kawan....

Grafika merupakan sebuah gudang ilmu yang dapat di gunakan dan di manfaatkan sehari hari
.Grafika telah memberi banyak peluang dalam bidang cetak mencetak ataupun hal lainnya,misalnya peluang dalam cetak sablon,cetak offset,cetak digital dan masih banyak lainnya.

mari kita belajar bersama tentang dunia grafika Sobat.....!!!




1. Definisi Cetak Saring
Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar Nylon atau sutra. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak.
Proses eksekusinya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna.

2. Sejarah Cetak Saring
Menengok sejarah cetak saring atau cetak sablon telah lama dikenal dan digunakan oleh bangsa Jepang sejak tahun 1664, abad ke- 17. Ketika itu, Yuzensai Miyasaki dan Zisukeo Mirose mengembangkannya dengan menyablon kain kimono beraneka motif yang sebelumnya dibuat motif kimono dengan tulis tangan. Ternyata lebih menekan biaya sehingga kimono motif sablon mulai banyak digunakan oleh masyarakat Jepang.
Sejak itu, teknik cetak saring terus berkembang dan merambah ke berbagai negara. Pada tahun 1907, pria berkebangsaan Inggris, Samuel Simon, mengembangkan teknik sablon menggunakan chiffon sebagai pola untuk mencetak. Chiffon merupakan bahan rajut yang terbuat dari benang sutera halus.
Bahan rajut inilah yang merupakan cikal bakal kain gasa untuk menyablon. Menyablon dengan chiffon caranya tinta yang akan dicetak dialirkan melalui kain gasa atau kain saring, sehingga teknik ini juga disebut silk screen printing yang berarti mencetak dengan menggunakan kain saring sutera. 

3. Perkembangan Cetak Saring
Setelah Perang Dunia II, teknik cetak saring terus berkembang pesat, inovasi-inovasi terus dilakukan sehingga munculah teknik-teknik baru, yang semula membuat motif secara sederhana kemudian berkembang dengan digunakannya komputer untuk membuat motif yang lebih bervariasi.
 Cetak saring mudah dikembangkan menjadi indistri kecil yang mandiri, karena :
1.      Peralatannya mudah didapat dan dibuat sendiri.
2.      Tidak memerlukan modal yang besar.
3.      Teknik pengerjaannya lebih sederhana.
4.      Pekerjaan dapat dilakukan tanpa memerlukan ruangan khusus.
5.      Dapat mengerjakan pesanan dalam jumlah yang kecil.
6.      Dapat mencetak di atas segala bahan dasar dan warna.
Selain hal hal tersebut diatas, percetakan dengan teknik cetak saring dapat dikembangkan menjadi industri yang mampu menyerap tenaga kerja. Sehingga dengan demikian dapat menunjang program pemerintah dalam hal penyediaan lapangan kerjayang sekaligus dapat mengurangi tingkat pengangguran di masyarakat.


B.MENGENAL ALAT-ALAT CETAK SARING

.SCREEN
Screen Kasar (48 T - 90 T)
Screen kasar memiliki lubang pori-pori yang cukup besar. Screen ini mampu menyalurkan tinta cetak dalam jumlah yang cukup banyak. Karena memiliki nomor kerapatan 48 T (Thick )- 90 T (Thick) screen jenis ini cocok untuk segala macam pekerjaan cetak sablon. Semakin besar kerapatan screen, kerapatan lubang pori-porinya semakin tinggi dan permukaan screen-nya semakin halus. Screen kasar ini umumnya digunakan untuk menyablon bahan yang mudah menyerap cat seperti kain tekstil, spanduk, kaos atau kemeja. Karena bahan tekstil tersebut mudah menyerap cairan seperti minyak dan tinta.

Screen Sedang (120 T - 150 T)
Screen ini memiliki tingkat kerapatan lubang pori-pori agak rapat. Screen Sedang biasa digunakan untuk menyablon bahan atau benda yang tidak terlalu menyerap cat, seperti kertas, stiker, karton, kulit imitasi halus.

Screen Halus (165 T - 200 S)
Screen halus memiliki lubang pori-pori yang sangat kecil dengan tingkat kerapatan lubang pori-porinya cukup rapat, sehingga screen ini hanya dapat menyalurkan tinta dalam jumlah sedikit. Screen halus tersedia dengan kerapatan 165 T - 200 S (small) dengan karakter benang screen tipis. Screen jenis ini cocok untuk menyablon dengan gambar seperti raster (halftone). Screen halus ini bisa untuk menyablon logam, plastik, mika, dan kaca.

KERAPATAN PADA BENANG SCREEN :
Screen T 48
Screen kasar ini memiliki lubang pori-pori cukup besar, sehingga mampu menyalurkan tinta dalam jumlah yang cukup banyak dan tebal. Biasa digunakan untuk media handuk, selimut, karpet, karung, aku sendiri biasa menggunakan 48 T untuk blok/dasar pasta rubber putih pada kaos warna gelap.

Screen T 61
Ukuran ini lubang pori-porinya juga lumayan besar maka baik digunakan untuk sablon pasta rubber/karet pada warna kedua pada kaos, juga biasa dipakai sablon dengan teknik foaming (sablon untuk mendapatkan ketebalan tertentu), juga baik untuk sablon lem stiker.

Screen T 77
Digunakan untuk menyablon kaos dengan menggunakan tinta Extender terutama untuk desain yang besar, baik juga digunakan untuk membuat spanduk.

Screen T 90

Digunakan untuk menyablon kaos dengan tinta Extender terutama untuk desain yang kecil atau desain raster, baik juga digunakan untuk kain tekstil yang bertekstur halus seperti kain saten, peles dan sutera.

Screen T 120
Digunakan untuk menyablon karton, seng, kayu, kulit, dan kayu. karung plastik (glangsi)

Screen T 150
Digunakan untuk sablon kertas daya serap tinggi, seperti kertas Hammer, Hawai yang biasa digunakan untuk undangan.

Screen T 165
Screen ini tergolong screen dengan lubang pori-pori halus, biasa untuk sablon kertas dengan daya serap rendah, baik juga untuk sablon plastik, logam dan kaca.

Screen T 180
Biasa digunakan untuk mencetak plastik dan bahan-bahan yang bertekstur sangat halus.

Screen T 200
Biasa digunakan untuk mencetak pada media plastik, kaca dengan teknik raster.


Rakel


Rakel merupakan alat yang digunakan untuk menyaput zat
warna ke atas permukaan kain atau media cetak. Terbuat dari
karet yang dijepit pada kayu atau alumunium.
Ada 5 jenis rakel: rakel tumpul, bulat, lancip, miring dan persegi.

Meja afdruk

Proses afdruk selain menggunakan sinar matahari dapat juga dilakukan
dengan menggunakan meja yang dilengkapi dengan lampu neon / TL
untuk hemat energi (terutama digunakan apabila cuaca mendung
atau hujan). Lama waktu penyinaran apabila menggunakan lampu neon 6
x 20 watt, jarak 20 cm – penyinaran 4 menit atau waktu menyesuaikan
dengan jenis film diapositif yang akan diafdruk.





Meja gambar


Meja gambar digunakan untuk membuat desain motif untuk cetak saring dan untuk memindah gambar ke kodatrace.

Kodatrace

digunakan sebagai film diapositif yaitu untuk memisah motif tiap warna sebelum diafdruk.


Rapido: alat untuk membuat motif/gambar pada kodatrace dengan menggunakan tinta rapido.

Hair dryer: untuk mengeringkan screen setelah diolesi obat peka cahaya dan mengeringkan hasil cetakan pada kain.


Hand sprayer:



alat penyemprot untuk membuat lubang screen setelah proses
penyinaran dan untuk membersihkan screen setelah penyablonan. Hand sprayer
dilengkapi dengan selang plastik yang dihubungkan pada kran air.

Meja sablon:



 meja untuk menyablon kaos atau lembaran yang ukurannya
kecil, dilengkapi dengan klem penjepitdan dapat diputar, cukup untuk empat
screen.



Seterika: alat untuk merapikan bahansebelum di sablon dan sesudah di sablon.

ALAT PRES:

digunakan sebagai alat fiksasi / penguat warna setelah proses
penyablonan. Dengan pemanasan dan memberi tekanan sehingga binder
menguap dan zat warna menempel kuat ke bahan.

Timbangan:
 alat untuk menimbang zat warna dan pengental untuk membuat pasta warna.



Gelas ukur, mangkok dan gelas plastik:

gelas ukur digunakan untuk mengukur kebutuhan pelarut/air, mangkuk digunakan sebagai tempat untuk mencampur pasta warna sablon.

Sendok, pengaduk & solet:
 sendok, solet dan pengaduk digunakan untuk mencampur pasta warna supaya rata dan menuangkannya ke permukaan screen.

Kuas:
alat untuk memoles tinta pada kodatrace, untuk mentusir apabila ada
kebocoran pada screen dan menggambar langsung pada kain.

Penggaris:
alat untuk menggambar dan menentukan posisi gambar pada desain dan media sablon.



Papan landasan:

papan landasan terdiri dari Triplek sebagai penyangga screen pada waktu afdruk, sedangkan papan yang dilapisi busa dan blanket dilapisi perekat / lem kain (Hidronal G). dan sebagai papan landasan pada penyablonan T-Shirt atau kain yang ukurannya sesuai.

Kain hitam:
 untuk menutup gambar pada screen sebelum waktu penyinaran dengan matahari atau penutup screen pada waktu penyinaran menggunakan lampu supaya tidak tembus bayangan motif.

Isolasi bening/transparan:
 untuk merekatkan kodatrace atau kertas motif pada saat afdruk supaya tidak
geser, untuk menutup bagian tepi screen sebelum penyablonan supaya tidak bocor.

Karet busa 5 cm:
 untuk menyangga bagian dalam screen pada waktu afdruk supaya permukaan screen datar.





Kaca bening 2 mm:

 untuk menutup dan menekan kodatrace pada waktu penyinaran dengan sinar matahari atau pada meja afdruk dengan lampu.

Gunting dan cutter:
 balat pemotong kodatrace, kain, isolasi, lakban. Atau pembuat lubang motif pada kertas pada cetak saring tanpa kodatrace.


Baju kerja:
 pakaian pelindung badan dari kotoran warna, bahan kimia dan bahan berbahaya lainnya.

Masker:
alat penutup hidung pada waktu mencampur obat peka cahaya atau mencuci screen.
4. Coater

Coater adalah alat yang dipakai untuk mengoleskan atau meratakan obat afdruk ke screen,  kita juga bisa menggunakan alat lain selain coater seperti penggaris busur derajat atau mika, dan perlu diingat keadaan permukaan pinggir mika harus rata, lebih baik lagi kalau ditipiskan pinggirnya.



C.MENGENAL BAHAN-BAHAN CETAK SARING
a.Emulsi : Bahan yang digunakan untuk menutup screen,terdiri dari dua bahan yang dicampur lalu di oles ke screen.


b.Rubber : seperti namanya bahan ini karet yang akan dicampur dengan tinta yang akan di sapukan ke kaos.Rubber ada 2 ada rubber putih dan rubber warna,dan jangan sekali kali mencampur rubber putih dengan tinta warna,karena hasil warnanya akan tidak sesuai dengan yang di inginkan.Biasanya rubber warna sedikit lebih kuning (seperti gambar di bawah di mangkok oval).



c.Minyak sayur : bahan untuk megoles kertas film agar bagian kertas yang tidak bergambar bisa tembus ketika terkena sinar matahari.


d.Tinta : bahan yang akan dicampur dengan rubber biasanya warnanya terbatas warna warna dasar dan kalo kamu ingi warna aneh2 harus meracik sendiri.


e.Penguat Screen : digunakan untuk menambah kekuatan emulsi di screen setelah film sudah benar2 jadi agar tidak mudah rontok.


f.Top coat : Untuk menambah kekuatan hasil sablonan di kain agar tidak mudah pecah2 dan rontok dan membuat hasil sablon lebih mengkilap.


g.Binder : Memperkuat campuran tinta dan rubber.


h.Bayclin : Untuk Membersihkan emulsi dari screen setelah selesai menyablon dan ingin menyablon model lain,atau bisa dengan kaporit,atau membeli pembersih emulsi.


i.M3 :ini cairan sejenisteener yang digunakan untuk mebersihkan tinta yang menempel pada screen yang susah dibersihkan dengan air.



D.macam bahan afdruk pada sablon, diantaranya adalah :
1. Bahan Peka Superxol
Bahan peka superxol adalah bahan yang siap pakai karena cukup dicampur dengan sensistizer (cairan yang membuat emulsi menjadi peka terhadap sinar utraviolet) sehingga tidak perlu mengencerkan lagi dengan air panas. Sensistizer terdiri dari sensistzer dan juga pengemulsi. Bahan sablon superxol ini terdiri dari dua macam, yaitu :
a. Bahan Peka Cahaya Superxol 188
Bahan ini sangat cocok untuk mencetak sablon yang menggunakan tinta berbasis minyak. Sesuai namanya, bahan ini sangat peka cahaya sehingga efisien dan sudah berbentuk pasta sehingga siap pakai.
b. Superxol TX
Hampir sama dengan bahan Superxol 188 bahan sablon yang satu ini dikhususkan untuk melapisi screen Textile Screen Emulsion dengan nomor screen T90 – T32.
2. Ulano
Ulano merupakan bahan peka cahaya berfungsi sebagai obat afdruk dalam bentuk pasta yang siap pakai. Bahan ini dibuat untuk melapisi screen dengan daya tahan tinggi terhadap pengaruh gesekan rakel, cuaca dan bahan pencampur tinta baik minyak maupun air. Sesuai dengan spesifikasi penggunaannya, Ulano dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Ulano 133
Campuran ini, digunakan untuk mengafdruk sablon berbasis minyak, simpel karena siap pakai dan memiliki daya tahan yang sangat kuat dan tidak mudah terkikis oleh bahan cat atau tinta berbahan minyak seperti M3, M4 Terpin, Bensin maupun minyak tanah.
b. Ulano TZ – TZD

Sama seperti Ulano 133, bedanya digunakan melapisi screen basis air bukannya minyak. Biasanya digunakan untuk membuat screen yang akan digunakan mencetak spanduk, batik, sprei, dan dapat menghasilkan gambar raster yang halus dan baik.
3. Diasol
Bahan sablon yang peka cahaya ini tidak berbeda jauh dengan bahan peka pasta lainnya dan dibuat dari campuran antara Polyninge Alcohol dengan Potassin Bichromate atau Amninocan Bichromate.
4. Diema
Bahan sablon yang satu ini dapat melapisi screen dengan basis minyak maupun air. Diema berkemampuan bagus apabila digunakan pada screen yang sesuai.
E.BAHAN PENGHAPUS OBAT AFDRUK ( PEKA CAHAYA)

Fungsi obat (bahan) penghapus ialah untuk menghilangkan gambar –
gambar yang terdapat pada screen. Tujuannya ialah untuk menetralkan
kembali tabir screen seperti keadaan semula.
Macam obat penghapus:
a) Soda Api
b) Pregant Paste
c) Sodium Hypocloride
d) Sodium Hypochloride.

a) SODA API
Bentuk soda api ada yang berbentuk buti – butir kristal keping – keping
ada pula yang berbentuk batu. Gunanya untuk membersihkan /
menghapus bekas–bekas gambar pada screen (alat cetak) agar screen
dapat digunakan kembali. Daya hapus sangat kuat, dapat
menghilangkan bekas–bekas cat terutama cat–cat yang yang telah
mengering di permukaan tabir screen.
Bahan ini mudah bereaksi dengan logam atau sejinisnya.
Cara mengolah:

 10 gr soda api + 40 cc air.
 Campuran tersebut diolah dalam mangkuk plastik.
 Larutan benar–benar hingga keping–keping soda hilang.
 Gunakan sendok plastik untuk mengolah.
 Campuran (larutan) ini disimpan pada tempat yang aman

b) PREGANT PASTE
Bentuk bahan pasta berwarna kuning gading.
Pregnant paste berfungssi sebagai larutan penghapus, berdaya hapus
tinggi. Pregnant paste mampu menghilangkan bekas–bekas cat /noda –
noda yang ditinggalkan oleh lapisan dhromatine maupun chrom
gelatine. Noda–noda atau bekas–bekas gambar yang tidak hilang oleh
larutan soda api, dapat dihilangkan dengan menggunakan pregnant
paste.

Cara menggunakan:
a. Tempatkan sebagian pregant paste dalam mangkuk plastik dengan
    ukuran: Pregant paste + air = 1 : 1 (sendok).
b. Gunakan batang kayu yang ujungnya dibalut kain (kapas). Dengan
    alat ini paste diolaskan pada pemukaan screen. Lakukan pemolesan
    dengan merata luar dan dalam.
c. Jika hanya terdapat beberapa bagian noda – noda pada screen,
   maka pada bagian tersebut saja yang dioleskan.
d. Screen didiamkan selama + 30 menit (lebih lama lebih baik). Tujuan
    agar larutan pregnant dapat meresap dengan baik.
e. Screen dibersihkan (dicuci) dengan air sampai bersih. Pencucian
    dapat dibantu dengan air panas.
f. Gunakan kertas untuk menggosok pada bagian luar dan dalam saling
   menekan. Cara ini sangat baik, dapat merontokkan bagian yang
   masih kotor.

c) REDUCER P.V.C.
Reducer PVC merupakan minyak penyampur tinta–tinta PVC yang
memiliki ciri khusus cepat mengering dalam segala situasi. Denganya kenyataan ini, maka Reducer PVC hanya digunakan sebagai bahan pembantu menghapus.
Sebagai contoh:
Ketika membersihkan screen (bekas cetak PVC), terdapat bagian –
bagian tertinggal oleh lapisan tinta PVC.
Cara menggunakan:
? Gunakan kapas, celupkan pada larutan reducer.
 Poleskan pada bagian luar dan dalam (daerah bergambar).
 Diamkan 5 menit sampai minyak bereaksi.
 Ulangi langkah tersebut dari bagian luar dan dalam.
 Selanjutnya bersihkan bekas–bekas larutan dengan kapas kering
 (kertas bekas) dari bagian luar dan dalam saling menekan.
 Lakukan berulang kali sampai bekas – bekas cat hilang.

d) SODIUM HYPOCHLORIDE
Merupakan cairan berwarna bening (bukan jenis minyak). Gunanya
untuk menghapus bekas–bekas gambar yang ditinggalkan oleh
pembangkit Super Emulsion 5. Screen sheet (berbentuk gambar) yang
diproses oleh super Emulsion 5 tidak bisa dihilangkan oleh soda api
maupun pregant paste. Bahan yang tepat sebagai penghapus ialah
sodium hypochloride (hasil ramuan soda api dengan kaporit).

 Cara menggunakan:

 Gunakan kayu yang ujungnya dibalut kain, selanjutnya poleskan
 larutan sodium pada permukaan screen luar dan dalam.
 Diamkan selama 15 menit (lebih).
 Gunakan kertas bekas, gosokan pada bagian bergambar luar dan
 dalam.
 Lakukan langkah ini berulang kali hingga bersih.






F.TINTA CETAK SARING



Tinta sablon tersedia dalam berbagai macam jenis. Masing-masing memiliki karakteristik dan aplikasi penggunaan yang khusus. Masing-masing tinta sablon dibuat untuk dapat disablonkan ke satu atau beberapa jenis bahan tertentu, seperti misalnya; tinta plastik tentunya khusus digunakan untuk menyablon diatas bahan-bahan plastik.
Berikut ini adalah beberapa jenis tinta yang dapat kita temui di pasaran dan aplikasi penggunaannya :
Tinta waterbase / Basis Air                                                                                                             
Tinta Rubber / karet / GL : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik seperti karet yang dapat melar bila ditarik. Tinta rubber banyak sekali tersedia dalam berbagai macam kualitas. Tinta rubber yang bagus dapat kita kenali dari daya tutupnya, hasil sablonannya apakah lembut atau kasar, dan juga tingkat elastisitasnya ( apakah bila ditarik dia akan melar dan tidak retak ).
Rubber Transparant : merupakan tinta rubber yang memiliki karakteristik transparansi, sehingga dapat digunakan dalam proses sablon separasi ( tumpuk 4 warna ) karena sifatnya yang transparan, sehingga lapisan warna atas dapat depengaruhi oleh lapisan warna yang ada dibawahnya.
Tinta Extender / Medium : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Memiliki karakteristik transparansi / bening, sehingga tidak dapat digunakan pada bahan kain yang berwarna gelap. Jenis tinta ini memiliki permukaan yang halus bila kita sentuh, karena dia dapat menyerap ke pori – pori kain dengan baik. Tinta extender dapat juga digunakan untuk menyablon dengan teknik separasi ( tumpuk 4 warna ).
Tinta Soft White : digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di bahan kaos. Pada awalnya tinta jenis ini digunakan untuk menghasilkan efek vintage atau grunge yang samar – samar, karena karakteristiknya yang halus namun dapat disablonkan ke bahan berwarna gelap. Namun akhir-akhir ini softwhite juga banyak digunakan untuk sablon kaos yang menggunakan teknik raster ( gambar gradasi ), yang biasanya cukup sulit untuk diperoleh saat menggunakan tinta jenis rubber. Tinta softwhite, memiliki karakteristik warna putih yang soft sesuai dengan namanya, jadi jangan berharap untuk mendapatkan warna putih tebal bila hendak menggunakan tinta jenis ini.
Tinta Foaming : sering juga disebut dengan tinta timbul / busa, karena karakteristik tinta ini yang dapat mengembang bila terkena press panas. Digunakan untuk menghasilkan efek timbul / foaming pada sablonan diatas bahan textile / kaos.
Tinta Metalic : umtuk menghasilkan warna emas atau silver, maka diperlukan tinta jenis metalic. Tinta metalic terdiri dari 2 komponen, yaitu : binder metalic dan serbuk metalic. Sebaiknya keduanya dicampur pada saat hendak menyablon ( dadakan ) untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih cemerlang, karena tinta jenis ini bisa mengalami proses oksidasi, yaitu proses perubahan warna kearah yang lebih gelap.

Tinta Special Effect – untuk textile / kain
Tinta Discharge ( cabut warna ) : tinta jenis ini memiliki efek khusus yang dapat mencabut/ menghilangkan warna pada kain katun. Sebagaimana yang kita ketahui, kain katun yang berwarna-warni sebenarnya telah melewati proses pencelupan warna. Tinta discharge dapat digunakan untuk menghilangkan kembali pewarna yang sudah menempel di benang kain, sehingga mengembalikan warna benang kain itu ke warna asalnya ( bila warna benang putih maka hasil cabut warna akan terlihat putih kembali ). Dengan teknik sablon, maka tinta discharge bisa menghasilkan sebuah efek yang menawan, karena hanya bidang yang disablon saja yang akan menghasilkan efek pencabutan warna, sehingga tekstur dan warna yang dihasilkan seperti menyatu dengan bahan kain ( karena memang demikian ).
Tinta Glitters : sebenarnya tidak tepat bila disebut tinta karena merupakan campuran dari lem glitters dan serbuk glitters itu sendiri. Tinta glitters menghasilkan efek gemerlap sesuai dengan jenis glitters yang digunakan. Beberapa jenis efek glitters yang dapat anda temui di pasaran, diantaranya adalah ; glitters metalic, glitters rainbow, glitters hologram, glitters hexagon, dsb. Ada dua cara untuk menyablon dengan tinta glitters. Pertama, disablon dengan dicampurkan bersama lemnya ( menggunakan kain screen yang sangat kasar : T-12 SL ). Kedua, dengan menyablonkan terlebih dahulu lem glitters, kemudian glitters tersebut ditaburkan ke atas sablonan lem yang masih basah ( bisa menggunakan kain screen dengan ukuran standart untuk menyablonkan lemnya, mis : T-48 / T-54 ).
Elastic Binder : merupakan tinta / binder yang berkarakteristik sangat lentur. Dapat digunakan untuk menyablon diatas kain yang berpori – pori kasar atau lentur, seperti ; kain sweater, kain spandex, kain rajut, dsb.
Tinta Plastisol : tinta plastisol sebenarnya tidak dapat digolongkan dalam kategori tinta waterbase karena merupakan tinta berbasis minyak / oilbase. Tinta jenis ini memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan tinta jenis waterbase untuk textile lainnya, diantaranya ; tidak mudah kering di screen, daya tutup yang sangat baik, bisa dibuat tebal sekali sehingga menghasilkan efek timbul yang sangat kentara, dsb. Sayangnya, tinta plastisol ini memerlukan peralatan yang cukup mahal untuk proses pengeringannya, seperti ; mesin conveyor curing dan flash curing yang berharga jutaan hingga puluhan juta untuk memilikinya. Tinta plastisol sendiri juga bisa dibagi menjadi beberapa jenis, seperti ; all purpose Ink, High Opacity, High Density Plastisol, Cork Base, Natural Suade, dsb. Salah satu kelemahan dari tinta plastisol ini adalah hasil sablonannya tidak bisa di setrika atau di dry clean karena bisa membuatnya rusak / meleleh.
Foil Transfer : sama seperti glitters, foil transfer bukanlah tinta sablon, karena terdiri dari lem foil dan kertas foil sebagai penghasil efeknya. Teknik sablonnya sederhana, anda hanya perlu menyablonkan lem foil sesuai gambar yang ingin ada beri efek foil, lalu tempelkan potongan kertas foil ke atas lem yang sudah mengering dan lakukan heat press atau cold press untuk transfer efeknya.
Flocking : merupakan sebuah efek beludru yang dapat kita dapatkan dengan cara transfer atau dengan meniupkan serbuk beludru keatas lem flocking yang sudah mengering ( dengan bantuan mesin magnetik blower ). Sebagai pemula, bila anda ingin mencoba efek ini, maka lebih baik dengan menggunakan teknik transfer, yaitu dengan membeli flocking paper siap pakai, karena mesin magnetik blower berharga cukup mahal, sehingga investasi yang perlu anda keluarkan cukup besar.
Tinta Glow in the Dark : tinta ini punya efek bercahaya saat di tempat gelap. Sebenarnya tinta ini merupakan campuran antara serbuk fosfor yang mampu menyerap cahaya dan memendarkannya kembali saatgelap ( efeknya dalam waktu terbatas ) dengan tinta yang berkarakteristik transparant, seperti misalnya : rubber transparant atau tinta extender. Tinta jenis ini hanya dapat menghasilkan efek yang baik diatas warna terang, sehingga bila hendak disablonkan di atas kain berwarna gelap, maka perlu dilakukan underbase ( dasaran ) berwarna terang terlebih dulu.
Crack Binder : tinta jenis ini dapat menghasilkan efek retakan yang natural, sangat menawan bila anda hendak menyablon dengan tema vintage atau grunge.
Tinta Basis Minyak / Solvent Base
Tinta PVC : untuk menyablon diatas bahan/media ; kertas, mika, PVC, acrilyc, kulit sintetis, kayu, dll. Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta PVC mudah untuk digunakan karena tidak mudah kering di screen.
Tinta Polymate : untuk menyablon diatas bahan/media ; plastik PP, PE, atau HDPE ( Kresek ). Menggunakan minyak pencampur M 4 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta polymate perlu diproses terlebih dahulu sebelum digunakan untuk menyablon, karena tinta yang baru dibeli biasanya sangat cepat mengering di atas screen. Sebelum digunakan, tinta polymate dicampur dengan M 4 secukupnya dan dibiarkan dalam keadaan tutup kaleng terbuka untuk beberapa lama ( kurang lebih 20 – 24 jam ), bila sempat sesekali aduk kembali dan tambahkan M 4. Setelah tinta agak mengental, maka dapat segera digunakan dengan nyaman untuk menyablon ( tidak cepat kering ).
Tinta Polytuff : mirip dengan tinta polymate, namun dengan minyak pencampur therfin sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Biasanya digunakan untuk menyablon karung plastik.
Tinta Nylon : untuk menyablon diatas bahan/ media nylon atau kain polyester ( bahan tas ). Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta nylon mudah untuk digunakan, dan terkadang memerlukan campuran catalyst ( penguat ) untuk bahan nylon tertentu.
Tinta Heavy Duty / Industrial : ada banyak jenis tinta dalam kategori ini yang disesuaikan dengan kebutuhan dan media yang akan di sablon seperti misalnya ; tinta untuk metal, kaca/ gelas, keramik, hard plastik, coated metal, PS, ABS, dsb.
Tinta-tinta sablon yang disebutkan diatas sebenarnya hanya mewakili beberapa saja dari jenis-jenis tinta sablon yang ada di pasaran dan yang sering digunakan. Sebagai pemula, adalah lebih baik untuk anda tidak memusingkan mengenai banyaknya kategori tinta yang ada, karena seiring waktu dan banyaknya projek sablon yang anda kerjakan akan membantu meningkatkan pengetahuan anda akan jenis tinta yang cocok untuk digunakan pada projek yang akan anda kerjakan nantinya.


G.PEDOMAN MENGAFDRUK

Tehnik membuat film :
Film sablon adalah sebuah gambar/tulisan yang dibuat dengan manual atau di setting komputer. Film tersebut merupakan “master” yang akan digunakan dalam keperluan cetak sablon. Tanpa film ini pengerjaan sablon tidak dapat dilakukan. Untuk membuat cetakan sablon berwarna, buatlah film sebanyak warna yang dikehendaki mengikut pola gambar.

PEDOMAN MENGAFDRUK  (Pemindahan gambar ke dalam screen sablon):
Pemindahan gambar pada permukaan screen adalah sama, meskipun sumber cahaya yang dipergunakan berbeda. Demikian pula penggunaan obat afdruk untuk berbagai macam kebutuhan adalah sama walaupun rumusan pembuatannya berbeda. Berikut adalah proses pengafdrukan di kamar gelap:

1. Pengolahan obat afdruk (kamar gelap)
Gelatine bichromat 1 sendok + air panas 4 sendok dilarutkan. Jika obat tersebut belum larut (masih terdapat butir–butir) maka sebaiknya dipanaskan hingga butir–butir hilang, yang disebut kamar gelap ialah ruangan yang tidak langsung mendapat sinar. Terangnya ruangan
karena sinar lampu tidak mempunyai pengaruh terhadap larutan chrom. Ruang gelap dalam proses tidak sama pekat dengan ruang gelap
2. Penyemiran/Pemolesan Obat Afdruk (dalam kamar gelap).
Pemolesan/penyemiran bahan peka cahaya (obat afdruk) pada permukaan screen dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
a. Pemolesan dengan penggaris siku dapat menghasilkan lapisan chrom merata serta tebal lapisan cukup baik. Cara ini tidak menimbulkan busa pada lapisan chrom.
b. Pemolesan dengan menggunakan kwas menghasilkan lapisan yang tebal–tipis tidak merata dan tidak halus, serta agak berbusa karena diakibatkan oleh serabut kwas, tetapi cukup baik pada hasil pengafdrukan.
c. Pemolesan dengan menggunakan Rakel. Seperti halnya penggaris siku, rakel juga dapat berfungsi sebagai alat pemoles bahan peka cahaya (obat afdruk) dengan hasil yang cukup merata dan baik.
d. Pemolesan dengan menggunakan Central Coater. Alat ini memang dibuat khusus untuk dipergunakan sebagai alat pemoles bahan peka cahaya (obat afdruk) pada permukaan screen. Terbuat dari bahan stainless steel yang dilapisi bahan monyl sehingga tidak mudah berkarat dan tidak merusak anyaman kain screen. Berbentuk menyerupai tempat pensil yang salah sisi panjang dibuat agak miring, guna memudahkan proses pelapisan.
3. Pengeringan (dalam kamar gelap)
Pengeringan screen yang telah selesai dilapisi oleh bahan peka cahaya dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
a. Pengeringan dengan cara menggunakan kompor.
Pengeringan dengan cara ini, yaitu dengan jalan dipanaskan atau digarangkan di atas permukaan kompor yang terlebih dahulu ditutupi dengan selembar/sepotong seng sebagai pengaman agar api tidak mengenai langsung permukaan screen. Jarak antara kompor
dengan screen sekitar ± 50 cm, serta dilakukan gerakan secara teratur. Pengeringan dengan kompor sangat berbahaya.
b. Pengeringan dengan menggunakan Hair Dryer/Kipas angin
Pengeringan dengan cara ini pada prinsipnya sama dengan kompor, hanya saja pelaksanaannya lebih mudah.
c. Pengeringan dengan open
Pengeringan dengan cara ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan mesin kontak screen, yang dibuat khusus. Hasilnya lebih cepat dan hasil pengeringannya dapat merata luar dan dalam.
4. Penempatan Film/Model
Penempatan film atau model adalah menempatkan film di atas permukaan screen sesuai dengan posisi cetak yang diinginkan. Penempatan film pada screen sebaiknya direkatkan dengan isolatip bening pada sisi yang berlawanan untuk menghindari terjadinya pergeseran possisi film selama pengontakan. Pemasangan film pada permukaan screen disesuaikan dengan bagian mana bahan akan dicetak (bisa terbaca atau tidak terbaca) dari posisi kita. Di atas film ditempatkan kaca bening setebal lebih kurang 5 mm, dan di bawah screen ditempatkan pula bantalan pengalas.
5. Pengafdrukan (Penyinaran)
Proses pengafdrukan untuk menghasilkan acuan cetak sablon pada permukaan screen adalah sama meskipun bahan dan alat yangdipergunakan berbeda. Adapun proses pengafdrukan itu sendiri dapat dilakukan dalam cara, yaitu:
a. Penyinaran Dengan Sinar Matahari
Penyinaran dengan menggunakan sinar matahari adalah penyinaran yang paling ekonomis dan lebih cepat, karena sinar yang dibutuhkan yaitu, sinar ultra violet spenuhnya terdapat pada sinar matahari. Kelemahan dari penyinaran ini, apabila terjadi kelebihan sinar hasil afdrukan agak sulit dikembangkan (dibuka), sebaliknya apabila
kekurangan sinar mudah rontok.
b. Penyinaran Dengan Lampu Meja Kontak atau Mesin Kontak
Penyinaran dengan lampu memerlukan biaya tambahan atau kurang ekonomis. Kelebihan dari penyinaran sistem ini waktu lebih mudah diatur, sehingga terjadinya kelebihan sinar dapat dihindari dan tidak memerlukan perpindahan tempat yang jauh untuk melakukan pengontakan seperti halnya pengontakan dengan sinar matahari.
6. Mencuci (membangkitkan gambar)
Pelaksanaan mencuci untuk menimbulkan gambar dilakukan dalam kamar gelap (situasi tidak langsung menerima sinar). Gambar yang membekas dalam screen dicuci untuk ditimbulkan gambarnya (gunakan air dingin). Jika dibalik screen sudah tampak tanda–tanda menembus air melalui bagian bergambar, berartii hasil penyinaran (afdruk) baik.
Sampai pada tahap ini pengaruh kepekaan obat pembangkit sudah tidak berpengaruh lagi, screen dapat dicuci dengan bebas tanpa perlu membatasi sentuhan sinar. Lapisan chrom pada bagian bergambar yang telah bereaksi dengan air, tidak mempunyai pengaruh kepekaan terhadap sinar.
a Setelah penyinaran, screen dicuci dengan air dingin. Jika terdapat bagian gambar yang tidak tertembus air, maka perlu dengan air panas. Pemanfaatan air panas dalam hal ini ialah untuk melemahkan lapisan yang tidak larut oleh sentuhan air dingin.
b. Tabir screen dikeringkan dengan kain (kertas serap). Penyerapan tabir tidak boleh digerak–gerakkan. Cukup hanya ditekan–tekan sampai bekas–bekas air terserap seluruhnya. Gerakan–gerakan kain diatas tebir (screen) dapat merusak lapisan chrom. Screen dikeringkan (disinarkan pada matahari). Usahakan penyinaran tidak berlebihan.
7. Tursir (penyempurnaan)
Mentursir dilaksanakan dalam kamar gelap. Hasil pengolahan dalam langkah menimbulkan gambar mungkin saja dapat terjadi kerusakan-kerusakan kecil. Seperti terdapatnya lubang–lubang kecil sebagai akibat gesekan–gesekan pada tabir. Untuk mengatasi hal ini maka diadakan perbaikan–perbaikan seperlunya. Screen yang telah dikeringkan belum dapat langsung digunakan mencetak. Keadaan lapisan chrom masih harus diteliti untuk selanjutnya disempurnakan. Jika pada bagian gambar terdapat lubang–lubang maka pada bagian tersebut dilakukan perbaikan dengan membubuhi obat pembangkit. Kuwas kecil digunakan sebagai alat melapisi chrom pada daerah berlubang. Lakukan pemolesan pada daerah bergambar dengan hati–hati, jangan menyentuh bagian gambar. Selanjutnya pada bagian diluar gambar, dipoleskan keseluruhan dengan obat pembangkit (obat afdruk). Pada bagian tepi bingkai diberi lapisan kertas semen atau kertas minyak (masih menggunakan obat afdruk).
H.MELAKUKAN PENCRTAKAN SATU WARNA
a.  Mempersiapkan bahan dan peralatan yang digunakan.
b.  Menghidupkan lampu neon pada meja cetak.
c.  Memasang lack ban coklat pada bagian dalam screen.
d.  Memasang screen pada catok meja sablon.
e.  Menempatkan bahan cetak yang sebelumnya telah ditempelkan
pada papan triplek menggunakan lem sticker.
f.  Memberi anleg pada meja cetak untuk menempatkan bahan
cetak.
g.  Menuang tinta cetak ke dalam screen secukupnya.
h.  Melakukan pencetakan bahan lain untuk mencocokkan dengan
model.
i.  Melakukan pencetakan pada benda cetak sesuai jumlah
pesanan.
j.   Membersihkan peralatan dari tinta-tinta dengan air biasa.
k.  Membersihkan peralatan dengan sabun deterjen untuk
menghilangkan noda  dan zat pewarna, kemudian bilas kemba li
dengan air bersih.
l.  Peratan dikeringkan dengan sinar matahari atau dianginkan.
m.  Bahan dan peralatan ditempatkan pada tempat yang aman.

I.MENGENAL PENCETAKAN WARNA MASUKKAN
Untuk menciptakan jalannya pencetakan, maka diperlukan satu
kelompok cetak yang dapat bekerja sama a ntara bagian satu dengan
bagian lainnya. Mencetak warna lebih dari satu memerlukan ketelitian
dan kecermatan dari t im pencetak terlebih lagi pada pencetakan warna
masukkan, memerlukan kerjasama yang kompak antara anggota regu
baik pencetak, penyusun, da n penjemur. Hal ini sering dijumpai pada
pekerjaan pencetakan plasti k, kecepatan dan ketepatan waktu sangat
menentukan suksesnya pencetakan, hal ini di sebabkan sifat dari plastik
dan tinta plasti kmemerlukan penanganan secara spesifik karena tinta
yang c epat kering dan mengakibatkan terjadinya pamampatan lubang
pori-pori screen dan sifat plasti kyang ditreat dan tidak ditreat.Di  sisi
lain berat jenis plasti kyang ringan memaksa untuk ekstra hati -hati
dalam menjemur mengingat apabila tertiup angin besar kemungkinan
cetakkan akan menempel pada bidang plasti katau bidang lain yang
akhirnya gambar menjadi tidak rapih dan tajam. Tenaga pencetak
Mampu menguasai teknik cetak yang baik (cara menggunakan rakel
denga hasil cetak tajam dan jelas). Menguasai penget ahuan jenis–jenis
cat secara penuh. Mampu mengolah cat dari bahan baku menjadi bahan
siap pakai. Mengetahui sifat–sifat khusus terhadap situasi benda –benda
cetakan. Dengan demikian, kemungkinan terjadinya kerusakan–
kerusakan dapat ditekan.
Tenaga penyusun
Tugas menyusun benda –benda cetak (sablon) pada penempatan yang
telah ditentukan. Penempatan hasil cetakan yang tidakberaturan dapat
mengakibatkan kekeliruan cetakan berikutnya. Kemungkinan susunan
warna pertama dan kedua tidak tepat.
Tenaga penjemur
Tugas menjemur hasil sablon diatas rak–rak jemur. Harus diperhatikan
susunan cetaknya tidak menempel dengan susunan berikutnya.
Kepada unit penyablonan dituntut kerja sama yang rapi dan
bertanggung jawab. Makin banyak kerja sama kelompok penyablon
memberi ja minan mutu serta tingkatan hasil produksi.
Mencetak warna masukkan dapat dilakukan dengan hanya satu screen
tergantung dari pada besar -kecilnya model yang akan di cetak, di
sampingjuga ukuran screen yang digunakan. Pencetakan warna
masukkan memerlukan  beberapa model yang merupakan kombinasi
satu dengan yang lainnya. Screen yang digunakan untuk mencetak
bahan plasti kadalah screen basis minyak dengan nomor mulai dari T,
S, HD,  150 sampai 200, dan untuk plasti kdisarankan yang baik adalah
T180 karena dapat mengerjakan warna masukkan dan warna separasi.
Rakel yang digunakan ad alah rakel super PVC, karena tahan terhadap
solvent berupa M4 atau terpin, sehingga menghasilkan sapuan yang
tipis di atas permukaan benda cetak. Tinta yang digunakandipilih yang
agak mudah dalam pencetakan tidak cepat kering dan tidak
menyebabkan pemampatan lubang screen, seperti tinta Sun Rise, Epi
Super PVC. Pada pencetakan warna masukkan juga menjadi
persyaratan bahwa tinta lebih muda/terang warnanya dicetak terlebih
dahulu,  kemudian disusun dengan warna yang lebih tua, hingga tinta
yang paling tua/gelap yang berfungsi sebagai warna penutup

J.PENCETAKAN 3 WARNA PADA BAHAN PLASTIK
a.  Pasang lack ban pada bagian dalam screen sebagai tempat
pencampur tintasekaligus sebagai penahan tinta.
b.  Pasang screen pada catok meja cetak, kemudian kencangkan.
c.  Letakkan bahan cetak pada kaca meja cetak, kemudian
nyalakan lam pu meja cetak.
d.  Sesuaikan bahan cetak dengan posisi acuan cetak pada
screen.
e.  Pasangkan anleg pada salah satu sudut bahan cetak
menggunakan bahan sticker, membentuk sudut siku-siku.
f.  Tuangkan tinta pada sisi screen yang dekat dengan catok.
g.  Tuangkan pengencer M4 sedidkit demi sedikit.
h.  Aduk secara perlahan sampai merata dan encer
menggunakan rakel.
i.  Lakukan sapuan untuk menutup lubang acuan tanpa
mencetak  dengan posisi screen tegak keatas membentuk
sudut 60 derajat.
j.   Pasang bahan kertas untuk melakukan cetak coba, screen
diturunkan sejajar dengan behan cetak dan lakukan
penggesutan untuk cetak coba. 
k.  Periksa hasil cetak coba dan cocokkan dengan model yang
dipesan, apabila sudah sesuai.
l.  Lakukan proses cetak bahan plasti kuntuk warna pertama
sebanyak pesanan.
m.  Selesai  warna pertama, screen dibersihkan untuk diganti
dengan warna kedua.
n.  Sama dengan warna pertama untuk warna kedua juga
dilakukan cetak coba untuk mencocokkan dengan warna
pesanan.
o.  Cetakkan warna kedua pada bingkai kaca meja cetak atau
pada sehelai mika beningsebagai patokan/anleg.
p.  Pasang bahan cetak pada meja cetak dengan mencocokan
warna pertama dan warna kedua.
q.  Pasang anleg seperti langkah pembuatan anleg pada warna
pertama.
r.  Lakukan pencetakan pada bahan cetak sebanyak warna
pertama.
s.  Bersihkan screen dari  tinta warna kedua untuk diganti warna
ketiga. Dan lakukan langkah kerja sesuai dengan pekerjaan
warna pertam atau ke dua.
t.  Setelah selesai semua pencetakan bersihkan screen dari tinta
dengan menggunakan bahan pengencer tinta berupa M4.
u.  Copot screen dari catok, bersihkan screen dengan sabun
deterjen dan bilas dengan air bersih.
v.  Keringkan screen pada sinar matahari sampai kering.
w.  Proses pencetakan warna masukkan pada bahan plastic PP
selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar